Aku lupa siapa yang pertama kali nyebut nama Pantai Watu Leter ke aku. Mungkin teman kampus, mungkin juga hasil iseng scroll-scroll akun travel di Instagram. Tapi yang jelas, waktu pertama kali ngeliat fotonya, aku langsung mikir, "Oke, gue harus ke sana!"
Dan begitulah ceritanya, aku akhirnya menginjakkan kaki di salah satu pantai tersembunyi di Malang Selatan ini. Waktu itu, aku lagi suntuk banget sama rutinitas kerja dan merasa perlu “menghilang” sebentar dari dunia. Jadi, aku mutusin buat kabur ke Malang dan lanjut road trip ke Pantai Watu Leter.
Awal Perjalanan ke Pantai Watu Leter
Pantai Watu Leter ini terletak di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Lokasinya nggak jauh dari Pantai Goa Cina yang lebih terkenal. Tapi jangan salah, meskipun kalah populer, Watu Leter punya pesona yang nggak kalah memikat.
Dari Kota Malang, perjalanan naik motor bisa makan waktu sekitar 2,5 jam. Jalurnya lumayan menantang, terutama setelah masuk jalan desa. Aspalnya sudah mulai rusak, bahkan di beberapa titik cuma berupa tanah merah dan bebatuan. Tapi di situlah justru sensasi petualangannya. Aku ngerasa kayak lagi jadi tokoh utama di film survival (padahal cuma liburan tipis-tipis sih 😅).
Ketika Sampai di Watu Leter
Begitu nyampe, aku beneran bengong. Pantainya sepi, alami, dan... tenang banget. Nggak ada musik keras, nggak ada pedagang asongan, cuma suara ombak dan angin yang sesekali ngusap rambut.
Di sisi kanan, ada deretan batu-batu besar yang jadi asal-usul nama “Watu Leter”—karena bentuk batunya katanya menyerupai huruf ‘L’. Sementara di sisi kiri, ada hutan bakau yang adem banget. Dan yang paling bikin aku kagum, pasir pantainya tuh putih kekuningan dan lembut banget di kaki.
Pantai yang Jadi Rumah Penyu
Salah satu hal yang bikin Pantai Watu Leter istimewa adalah: ini salah satu tempat konservasi penyu di Malang. Jadi di bulan-bulan tertentu, kalau kamu beruntung, bisa ngeliat proses penyu bertelur atau bahkan pelepasan tukik (anak penyu).
Sayangnya, pas aku datang, belum masuk musim penyu bertelur. Tapi aku ngobrol-ngobrol sama warga lokal yang jaga pantai, dan mereka cerita soal gimana mereka bantu jaga habitat penyu. Hatiku langsung hangat.
Kayak... siapa sangka, ada sekelompok orang yang dengan tulus ngelindungin makhluk kecil seperti penyu, sementara banyak orang malah sibuk ngerusak alam demi konten viral?
Hal Seru yang Bisa Dilakuin di Pantai Watu Leter
1. Main Kano di Hutan Mangrove
Yes! Watu Leter bukan cuma punya pantai yang cakep, tapi juga punya jalur sungai kecil yang dikelilingi hutan bakau. Di sana kamu bisa naik kano dan menyusuri jalur air kayak lagi di Amazon versi mini. Airnya tenang banget, dan kamu bisa lihat kepiting kecil, burung-burung liar, dan bahkan biawak berenang.
2. Camping
Karena Watu Leter belum terlalu ramai, banyak yang pilih buat camping di sana. Aku sempat lihat dua tenda berdiri di pojokan pantai. Ngebayangin bangun pagi, buka tenda, dan disambut sunrise langsung dari bibir pantai... beuh, itu definisi “hidup yang layak diperjuangkan.”
3. Meditasi Natural
Aku duduk di atas batu besar di pinggir pantai, diam, cuma denger suara ombak dan merhatiin langit yang makin biru. Nggak tahu kenapa, semua masalah dan overthinking yang biasa numpuk di kepala rasanya kayak dibawa pergi sama angin laut.
Tips Buat Kamu yang Mau ke Watu Leter
-
Bawa kendaraan pribadi (motor lebih fleksibel).
Nggak ada angkutan umum yang langsung ke pantai ini. Dan jangan pakai motor matic kalau musim hujan—medannya licin dan menantang. -
Datang pagi.
Jalan menuju pantai bisa jadi makin susah dilewati kalau kemalaman. Dan view pagi di sana juara banget. -
Siapkan bekal.
Di area pantai nggak ada warung atau tempat makan. Jadi siapin makanan, minuman, dan camilan sendiri. -
Jaga kebersihan.
Pantai ini bersih banget. Tolong banget jangan ninggalin sampah. Bawa kantong plastik buat buang sampah sendiri, dan idealnya sih bawa pulang lagi. -
Hormati konservasi.
Jangan ganggu area penyu kalau kamu datang saat musim bertelur. Jangan pakai lampu sorot atau suara bising.
Watu Leter Itu Bukan Sekadar Wisata
Buatku, Pantai Watu Leter itu bukan cuma destinasi, tapi juga pengingat. Pengingat kalau Indonesia tuh kaya banget, indah banget, dan layak dijaga.
Banyak pantai yang sekarang udah terlalu ramai, terlalu ramai selfie stick, terlalu banyak kafe yang berdiri seenaknya. Tapi Watu Leter masih bertahan sebagai pantai yang apa adanya: murni, tenang, dan penuh cinta alam.
Setiap kali aku lagi capek, stres sama kerjaan, atau jenuh sama rutinitas, bayangan pantai ini suka muncul di kepala. Rasanya kayak pelukan dari bumi.
Kenapa Kamu Harus Ke Sini?
Kalau kamu udah bosan sama tempat wisata yang heboh dan penuh keramaian, Pantai Watu Leter adalah pelarian yang kamu butuhkan. Ini tempat buat mengendapkan diri, buat bicara jujur sama hati, dan buat nyari versi terbaik dari dirimu.
Ini tempat buat diam, bukan karena nggak punya kata-kata, tapi karena akhirnya kamu nemu ketenangan yang kamu cari.
Penutup: Mari Jaga Watu Leter
Aku harap tempat ini tetap jadi surga kecil yang alami. Bukan jadi lokasi viral yang akhirnya rusak karena kebanjiran pengunjung yang nggak bertanggung jawab. Kita semua punya peran buat jadi traveler yang nggak cuma datang dan menikmati, tapi juga menjaga.
Watu Leter udah kasih aku pengalaman healing yang nggak bisa dibeli. Sekarang giliran aku, dan kamu juga, buat kasih yang terbaik balik ke alam.
Posting Komentar